Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Materi Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan, Fungsi dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi kelas 11 SMA/MA

Materi Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan, Fungsi dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi kelas 11 SMA/MA - Halo adik adik yang baik apa kabar? semoga dalam keadaan baik baik saja, kebetulan kakak ingin membagikan kepada adik adik mengenai materi yang sudah disusun, tentunya materi ini kakak ambil dari dari mata pelajaran Seni Budaya dengan Pembahasan Seni Rupa tentang Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi untuk adik adik kelas XI SMA/MA. Semoga bermanfaat yah.

Materi Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi kelas 11 SMA/MA
Materi Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi kelas 11 SMA/MA

A. Tujuan Pembelajaran 

Setelah mempelajari modul ini, siswa dapat :   
1. Menemukan karya seni rupa 2 dimensi dan 3 dimensi 
2. Mengelompokkan berbagai karya seni rupa berdasar bahan dan fungsinya 
3. Menemukan karya seni rupa berdasar nilai estetis 
4. Membuat karya seni rupa 3 dimensi dengan berbagai bahan dan teknik 

B. Uraian Materi 

1. Pengertian Seni Rupa 3 Dimensi 
 
Seni rupa 3 dimensi, atau biasa kita sebut dengan seni rupa 3D, merupakan seni rupa yang dibatasi dengan 3 sisi yaitu sisi panjang, sisi lebar dan tinggi atau dalam pengertiannya yaitu karya seni yang memilki volume dan ada sebuah ruang.  Sedangkan seni rupa 2 dimensi hanya memiliki dua sisinya, yaitu sisi panjang dan sisi lebar, yang menjadi pembeda antara seni rupa 3 dimensi dan 2 dimensi ada di unsur ruang tersebut. 

Unsur – unsur yang ada di dalam seni rupa 3 Dimensi : 
  1. Mempunyai panjang, lebar, dan tinggi 
  2. Menempati ruang 
  3. Bisa dilihat dari segala sudut pandang  
2. Jenis Karya Seni Rupa 3 Dimensi 
 
Pembuatan karya seni rupa 3 Dimensi terbagi menjadi dua bagian, berdasarkan fungsi dan tujuan seni rupa tersebut yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. 
Seni Rupa Murni merupakan karya seni yang tercipta bebas dengan fungsi yang lebih mengutamakan keindahan dari pada fungsional, sebagai kepuasan pandangan mata saja dan biasanya sering digunakan hanya sebagai pajangan/ hiasan. 

Seni Rupa Terapan merupakan karya seni yang tidak hanya sebagai pajangan rumah saja, tapi juga berfungsi untuk membantu kehidupan manusia. Seni rupa terapan lebih mengutamakan kegunaan dibandingkan keindahannya. 
 
Gambar 1:  Seni Rupa Murni dan Terapan 
Sumber : blogkupadanya.blogspot.com, moodogesemusik.com 

3. Teknik Seni Rupa 3 Dimensi 
 
Daerah – daerah di Indonesia memiliki bahan dan media yang bermacam – macam dalam teknik membuat karya seni rupa 3 dimensi, semua berdasarkan lingkungan daerah tersebut. 
Berikut ini adalah teknik – teknik yang biasa digunakan dalam pembuatan karya seni rupa 3 dimensi :  
  • Teknik Aplikasi – merupakan sebuah karya hias yang digunakan dalam seni menjahit dengan cara menempelkan bermacam – macam kain yang sudah di gunting yang seperti bunga, bintang, boneka dan bentuk lainnya di sebuah kain sebagai hiasan untuk mempercantik. 
  • Teknik Mozaik – merupakan sebuah teknik menggambar dengan menggunakan suatu bentuk geometris tertentu. Bentuk geometris digunakan untuk mengganti bahan pewarna.   
  • Teknik Merakit – merupakan sebuah karya seni dengan cara menyambungkan beberapa potongan bahan – bahan. Cara ini bisa disebut dengan merakit. Rakitan adalah hasil karyanya. 
  • Teknik Pahat – merupakan teknik yang membuat karya seni dengan membuang bahan-bahan yang tidak digunakan. Biasa dibuat menggunakan alat martil, pahat, kikir dan sebagainya. 
  • Teknik Cor / Menuang – merupakan karya seni yang dilakukan dengan cara menuang bahan cair ke sebuah alat cetakkan. Bahan cair yang biasa digunakan terbuat dari semen, karet, logam dan sebagainya. 
4. Unsur Seni Rupa 3 Dimensi 
 
Karya seni rupa 3 dimensi mempunyai unsur yang membentuk kesatuan sehingga dapat memperindah atau mempercantik pada karya seni rupa 3 dimensi. 
Berikut ini unsur – unsur yang membentuk karya seni rupa : 
a. Titik 
Titik merupakan unsur karya seni rupa yang paling dasar dan paling kecil. Titik seperti sebuat bintik dalam seni rupa. Dengan sebuah titik, seseorang bisa mendapatkan ide baru dalam berkarya seperti membuat garis dan ruang. Selain itu titik mempunyai pusat perhatian tersendiri bilang sendiri atau mempunyai warna yang mencolok berbeda sendiri dari yang lainnya. 
 
b. Garis 
Garis merupakan goresan atau batas suatu benda, ruang, bidang, warna, tekstur dan sebagainya. Garis mempunyai dimensi yang cenderung memanjang dan mempunyai arah tertentu. Gari juga memiliki beberapa sifat seperti panjang, pendek, horizontal, vertikal, tipis, lurus, berombak, melengkung, tebal, patah – patah, miring, halus dan lain – lain. 
Selain itu garis juga mempunyai berbagai bentuk seperti garis mendatar, garis tegak, garis miring, garing lengkung, garis  bersilang, garis sejajar, garis zig zag, garis spiral dan garis gelombang. Penggunaan garis dalam sebuah gambar juga memiliki kesan tertentu, seperti garis lurus mempunyai kesan kesan keras, garis patah – patah yang memiliki kesan kaku. 
 
c. Bidang 
Salah satu karya seni rupa yang dibentuk atau terbentuk dari hubungan beberapa garis disebut bidang. Bidang memiliki dimensi panjang, lebar atau bisa disebut juga pipih. Sedangkan bentuk memiliki dimensi panjang, lebar dan tinggi, oleh sebab itu bentuk mempunyai isi atau volume. 
Berdasarkan bentuknya, bidang dan bentuk memiliki beragam macam seperti bidang geometris, bidang simetris, bidang organis, dan lain sebagainya. 
d. Bentuk 
Bentuk bisa diartikan sebagai bangun atau plastis. Bangun mempunyai bentuk yang polos. Sedangkan bentuk plastits bukan hanya dilihat dari bentuknya saja, melainkan ada nilai dan maknanya sepeti lemari, lemari bukan hanya sebuah benda tetapi memiliki  kegunaan untuk meletakkan pakaian. 
 
e. Tekstur 
Tekstur adalah sifat permukaan sebuah benda. Sifatnya kasar, halus, berpori, licin, mengkilap dan sifat – sifatnya bisa dirasakan lewat indra penglihatandan indra peraba. Berdasarkan jenisnya tekstur terbagi menjadi dua macam yaitu tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan, sedangkan tekstur semua tidak mempunyai nilai dan kandungan yang sama dengan pengelihatan dan perabaan. 
 
5. Nilai Estetis Seni Rupa 3 Dimensi 
 
Mempelajari seni tidak terlepas dari persoalan estetika. Estetika identik dengan seni dan keindahan. Pendapat ini tidak salah, tetapi tidak sepenuhnya tepat. Perkembangan konsep dan bentuk karya seni menyebabkan pembicaraan tetntang estetika tidak lagi semata – mata merujuk pada keindahan yang sedap dipandang mata. Dengan memahami persoalan estetika dan seni diharapkan wawasan kalian dalam apresiasi, kritik maupun berkarya seni semakin terbuka. Menghadapi karya – karya seni yang dikategorikan “tidak indah”, kalian tidak serta merta memberi penilaian buruk, tidak pantas atau lain sebagainya. Sebagai seorang pelajar kalian harus bijaksana untuk melihat latar belakang dibalik penciptaan sebuah karya dan mencari tahu nilai keindahan dan kebaikan yang tersembunyi dibalik karya tersebut. 
Hal ini penting karena akan membantu kalian menjadi seorang kreator, apresiator maupun menjadi kritikus seni yang baik. Nilai estetis pada sebuah karya seni rupa dapat bersifat obyektif dan subyektif. Nilai estetis obyektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni itu sendiri artinya keindahan tampak kasat mata. 

Sesungguhnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik, perpaduan warna yang sesuai, penempatan obyek yang membentuk kesatuan dan sebagainya. Keselarasan dalam menata unsur – unsur visual inilah yang mewujudkan sebuah karya seni rupa. Tidak demikian halnya dengan nilai estetis yang bersifat subyektif, keindahan tidak hanya pada unsur 

– unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang melihatnya. Sebagai contoh ketika kalian melihat sebuah karya seni lukis atau seni patung abstrak, kalian dapat menemukan nilai estetis dari penataan unsur rupa padakarya tersebut. Kalian merasa tertarik pada apa yang ditampilkan dalamkarya tersebut dan merasa senang untuk terus melihatnya bahkan ingin memilikinya walaupun kalian tidak tahu obyek apa yang ditunjukkan olehkarya tersebut. Teman kalian mungkin tidak tertarik pada karya tersebut dan lebih tertarik pada karya lainnya. Perbedaan inilah yang menunjukkan bahwa nilai estetis sebuah karya seni rupa dapat bersifat subyektif. 
6. Karya Seni Rupa 3 Dimensi 
 
Karya seni rupa 3 dimensi dengan mudah kita temukan dalam kehidupan sehari – hari. Berikut ini contoh karya seni rupa 3 dimensi yang biasa kita temukan : 
 
a. Kriya  
Kriya merupakan karya seni yang menggunakan hand skill atau keterampilan tangan dan memperhatikan segi kebutuhan fisik dan segi keindahan. Karya seni kriya termasuk sebagai karya seni rupa terapan nusantara. Kebanyakan kriya digunakan sebagai dekorasi, benda terapan siap pakai seperti furniture, benda mainan seperti boneka. Kriya juga memiliki beragam jenis seperti seni kriya kayu, seni kriya tekstil, seni kriya keramik, seni kriya logam, seni kriya kulit dan seni kriya batu. 
Dalam membuat karya kriya juga ada teknik – teknik pembuatan, yang biasa digunakan antara lain : 
 
1. Teknik Pahat / Ukir  
Bali merupakan daerah yang paling banyak menggunakan seni kriya pahat seperti patung arca yang menggunakan bahan baku batu andesit. Seni Kriya selain menggunakan batu, biasa juga menggunakan logam, tulang, kayu bahkan sampai kulit hewan sebagai bahan dasar. 
 
Gambar 2: Teknik pahat 

2. Teknik Butsir 
Teknik menambah dan mengurangi objek, dengan menjadikan bahan utamanya tanah liat dan sejenisnya karena bersifat lunak. 
Gambar 3: Teknik butsir 
3. Teknik Batik 
Pemuatan kain batik menggunakan teknik cap, tulis, dan teknik lukis. Orang Indonesia biasa menggunakan teknik batik tulis dalam membantik. Keragaman batik tidak hanya ada di pulau Jawa, melainkan terdapat pula di pulau Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatra. Batik memiliki banyak corak yang beraneka ragam di setiap daerah, namun pada umumnya batik jawa bergaya natural, batik sumatra bergaya merah megah. 

Gambar 4: Teknik batik 
4. Teknik Tenun 
Indonesia kaya akan keragaman dan corak dalam menghasilkan kain tenun. Tenun itu terdiri dari dua jenis yaitu tenun songket dan tenun ikat. Perbedaan tenun ini terdapat pada cara pembuatan dan bahannya. Tenun songket dibuat dengan benang perak, emas dan benang sutra. Aceh, Sulteng, Bali, Sumatra, Nusa Tenggara Timur, Kaltim, Kalbar dan Sulteng terkenal dengan pengahasil tenun ikat terbesar di Inonesia. dan daerah penghasil songket yang terkenal itu ada di Sumbar, Aceh, Riau, Sumut, Lombok, Palembang, NTB dan Maluku. Lama pengerjaan menggunakan teknik tenun biasanya memakan waktu 2 – 3 bulan. 

Gambar 5: Teknik tenun 
5. Teknik Anyaman 
Anyaman merupakan teknik dengan tindih – menindih, silang – menyilang, lipat – melipat, bolak – balik dan lungsi dengan pola yang sudah ditentukan. Bahan – bahan untuk membuat kriya dengan teknik anyaman adalah rotan, bambu, pandan, lontar, mendong, enceng gondok, kertas, plasti dan tari. Pusat kerajinan anyaman di Indonesia ada di Bali, Sulawesi, Tasikmalaya, Kalimantan dan Papua. 
 
Gambar 6: Teknik anyam 
 
b. Patung 
 
Salah satu seni rupa 3 dimensi yang paling terkenal adalah patung. Sampai sekarang seni patung semakin berkembang lebih baik dan memiliki nilai seni yang tinggi. Patung biasa dibuat dengan media batu, kayu, logam dan dapat dilihat dari segala arah mata memandang. Patung mempunyai panjang, lebar dan tinggi dan terbuat dari benda padat dan lunak. Kebanyakan orang membuat patung dibuat serupa dengan binatang, manusia, dan bentuk lainnya. 

Berdasarkan jenisnya, teknik pembuatan patung juga terbagi menjadi dua yaitu : 
1. Zonde Bosse  
Zonde Bosse merupakan bentuk patung yang mampu berdiri sendiri, tidak ada bantuan di sebelah kanan dan kirinya. Patung ini biasanya selalu menempel pada salah satu sisinya. 
 
Gambar 7: Patung Zonde Bosse 

 2. Relief  
Relief merupakan bentuk patung yang menempel pada permukaan dinding. Biasanya relief ini menggambarkan sebuah adegan dari cerita. Salah satu contoh relief dapat kita lihat di candi shiwa dan candi brahma di kompleks candi prambanan yang berisi rangkaian adegan ramayana. 
Gambar 8: Relief 
Relief dibagi menjadi tiga jenis : 
  • Baserelief : Relief yang menampilkan bentuk yang kurang dari setengah dari bentuk aslinya. 
  • Demirelief : Relief yang menampilkan bentuk setengah dari bentuk aslinya. 
  • Hautrelief : Relief yang menampilkan bentuk yang sama persis dengan bentuk aslinya. 
c. Keramik 

Karya seni rupa keramik merupakan cabang seni yang bersifat tradisional sampai kontemporer atau perkembangan seni yang terkena dampak modernisasi. Seni keramik mempunyai fungsi antara lain sebagai kerajinan dengan menggunakan bahan utama dari tanah liat yang harus melalai proses diputar, butsir, pilin sampai pembakaran dan glasir. 

Gambar 9: Keramik 
 Karna tanah liat mempunyai sifat yang plastis, maka dibutuhkan teknik yang khusus dan unik dalam pengolahan sampai penanganannya. Proses inilah yang mempunyai rangkaian yang panjang dan mempunyai tahapan – tahapan kritis. Kritis disini karena tahapan dalam membuat keramik mempunyai bnayak resiko dengan kegagalan. Ketika proses kritis atau bagian tersulit ini berlangsung baik, maka keramik kemungkinan besar mengalamai kegagalan produksi. 
Kualitas sebuah keramik dinilai dari prosesnya, terbukti sampai saat ini seni keramik berkembang dengan sangat pesat dengan bermacam model dan harga jual yang tinggi, seperti guci dan hiasan dinding. 
 
d. Arsitektur 

Arsitektur merupakan seni rupa 3 dimensi dan ilmu merancang bangunan, mencakup membangun keseluruhan mulai dari level makro seperti perencanaan kota, perancangan kota, arsitektur landscape sampai ke level mikro seperti desain bangunan, desain perabot, dan desain produk. 

Sebagai suatu bagian dari seni, arsitektur masih memegang prinsip – prinsip keindahan yang merupakan dasar dari bidang seni, seperti kesatuan, keseimbangan, keserasian, dan irama juga digunakan dalam aristektur. Hasil dari arsitektur merupakan perwujudan dari nilai seni. Maka dari itu sebagaian perguruaan tinggi masih ada yang mengkelompokkan arsitektur pada fakultas seni. 
Arsitektur dikelompokkan pada applied art (seni terpakai) sedangkan seni rupa dikelompokkan pada pure art (seni murni). Pada faktanya arsitektur memang bidang seni yang mempunyai hubungan dengan perencanaan dan perancangan yang dignakan manusia untuk melakukan kegiatannya. Tentu berbeda dengan seni lukis yang hasilnya merupakan karya dua dimensi, atau seni pahat yang hasilnya merupakan karya tiga dimensi, sedangkan arsitektur hasil dari karya ruang dan massa tiga dimensi. 
Sebagai suatu ilmu, arsitektur juga mempunyai kaitan dengan bidang ilmu lainnya, karna sifatnya yang lengkap seperti psikologi, sosiologi, antropologi, filsafat, argonomi dan ekonomi. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi juga ada yang mengkelompokkan arsitektur pada fakultas sosial atau sejenisnya. 

Selain itu arsitektur yang memang pada dasarnya merupakan ilmu perencanaan dan perancangan lingkungan yang dibangun dengan rekayasa / teknologi dan mempunyai tanggung jawab penuh dalam keselamatan manusia yang menggunakannya, arsitektur akan selalu merapkan ilmu teknik seperti struktur dan konstruksi, rekayasa dan teknologi pembangunan. Oleh karena itu sebagian perguruan tinggi, juga ada yang mengelompokkan arsitektur ke dalam fakultas teknik atau sejenisnya. 
 
Gambar 10: Arsitektural 
7. Membuat Karya Seni Rupa 
 
Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi yang paling sederhana sekalipun dilakukan dalam sebuah proses berkarya. Tahapan dalam berkarya akan berbeda – beda sesuai dengan karakteristik bahan, teknik, alat dan medium yang digunakan untuk mewujudkan karya seni rupa tersebut. 
Tahapan dalam berkarya seni rupa tiga dimensi ini seperti juga karya seni rupa pada umumnya, dimulai dari adanya motivasi untuk berkarya. Motivasi ini dapat berasal dari dalam maupun diriperupanya. Ide atau gagasan berkarya seni rupa tiga dimensi dapat diperoleh dari berbagai sumber. 

C. Rangkuman 

Rupa tiga dimensi merupakan seni rupa yang dibatasi dengan tiga sisi, yaitu panjang, lebar dan tinggi.dalam pengertianaya yaitu seni rupa yang memiliki volume. Pembuatan karya seni rupa tiga dimensi terbagi menjadi dua bagian berdasarkan fungsi dan tujuan seni rupa tersebut, yaitu seni rupa murni dan seni rupa terapan. Seni rupa murni lebih mengutamakan nilai estetisnya dibanding fungsinya, Seni rupa terapan lebih mengedepankan aspek fungsinya. 

Beberapa teknik yang digunakan dalam berkarya seni rupa yaitu teknik aplikasi, teknik merakit, teknik pahat, teknik cor, dll. Karya seni rupa tiga dimensi mempunyai unsur yang dapat membentuk satu kesatuan sehingga dapat memperindah pada karya tersebut. Unsur unsur yang membentuk karya seni rupa tersebut adalah garis, bidang, titik, bentuk, dan tekstur. 
 

D. Latihan Soal 

Kerjakan soal ini di buku tulis !  
  1. Apa yang dimaksud teknik dalam pembuatan karya seni rupa! 
  2. Jelaskan mengapa pembuatan keramik menggunakan kaolin ! 
  3. Apa yang dimaksud teknik mozaik ? 
  4. Unsur fisik yang fundamental dan penting dalam mewujudkan sebuah karya seni rupa tiga dimensi, adalah ? 
  5. Aspek yang dianalisis dalam karya seni rupa dengan prinsip estetik, adalah ? 
Kunci jawaban :  
 
1. Teknik adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan oleh manusia agar sesuatu dapat dilakukan atau diselesaikan dengan cepat dan berhasil. 
Pembahasan :  Dalam materi dijelaskan bahwa teknik adalah suatu cara atau prosedur yang digunakan oleh manusia agar sesuatu dapat dilakukan atau diselesaikan dengan cepat dan berhasil. 

Baca juga - Soal Konsep Musik Barat
 
2. Kaolin adalah tanah liat yang proses pembakaran yang tinggi. 
Pembahasan : Dalam materi dijelaskan bahwa kaolin adalah tanah liat yang proses pembakaran yang tinggi. 
 
3. Teknik mozaik adalah seni menciptakan gambar dengan menyusun kepingan – kepingan kecil berwarna dari kaca, batu, keramik, dan sebagainya. 
Pembahasan : Dalam materi dijelaskan bahwa teknik mozaik adalah seni menciptakan gambar dengan menyusun kepingan – kepingan kecil berwarna dari kaca, batu, keramik, dan sebagainya. 
 
4. Unsur fisik adalah titik, garis, bidang, bentuk, dan tekstur. 
Pembahasan : Dalam materi dijelaskan bahwa  unsur fisik adalah titik, garis, bidang, bentuk, dan tekstur. 
 
5. Prinsip estetik adalah uniti, keselarasan, penekanan, irama, dan gradasi. 
Pembahasan : Dalam materi dijelaskan bahwa  prinsip estetik adalah uniti, keselarasan, penekanan, irama, dan gradasi.  

E. Penilaian Diri 

Jawablah pertanyaan – pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab! 

No.

Pertanyaan

Jawaban

1

saya mampu menjelasakan tentang seni rupa tiga dimensi dan dua dimensi?

Ya

Tidak

2

saya mampu menyebutkan unsur – unsur seni rupa?

Ya

Tidak

3

saya dapat membedakan teknik seni rupa tiga dimensi?

Ya

Tidak

4

saya mampu mengelompokan karya seni rupa tiga dimensi?

Ya

Tidak

5

saya dapat mengevaluasi karya seni rupa tiga dimensi, berdasarkan fungsi dan nilai estetisnya?

Ya

Tidak

  
Bila ada jawaban "Tidak", maka segera lakukan review pembelajaran, terutama pada bagian yang masih "Tidak". Bila semua jawaban "Ya", maka Anda dapat melanjutkan ke pembelajaran berikutnya. 
 

Demikianlah informasi yang bisa kami sampaikan, mudah-mudahan dengan adanya Materi Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan, Fungsi dan Nilai Estetis Karya Seni Rupa 3 Dimensi kelas 11 SMA/MA ini para siswa akan lebih semangat lagi dalam belajar demi meraih prestasi yang lebih baik. Selamat belajar!!


#
Konsep, Unsur, Prinsip, Bahan Dan Fungsi Karya Seni Rupa 3 Dimensi File ini dalam Bentuk pdf File Size 74Kb
Diupload oleh www.rumpunnews.com


      Pencarian yang paling banyak dicari
      • unsur seni rupa 3 dimensi
      • konsep seni rupa 3 dimensi
      • konsep, unsur, prinsip bahan dan teknik dalam berkarya seni rupa 3 dimensi
      • karya seni rupa 3 dimensi contohnya
      • teknik seni rupa 3 dimensi
      • prinsip seni rupa 3 dimensi
      • contoh karya seni rupa 3 dimensi dan cara pembuatannya
      • jelaskan jenis-jenis dan tema dalam karya seni rupa tiga
      • pdf, 2018,2019,2020,2021,2022